Kyrim - Kendala yang Sering Dialami saat Transfer Uang ke Luar Negeri

Kendala yang Sering Dialami saat Transfer Uang ke Luar Negeri

Teknologi keuangan terus berkembang. Namun, masih banyak orang yang menghadapi berbagai kendala saat melakukan transfer uang ke luar negeri. Biaya yang tidak transparan, proses yang rumit, nilai tukar yang tidak menguntungkan, serta risiko keamanan sering kali menjadi hambatan utama. 

Bagi sebagian orang, kendala ini bisa menjadi sumber stres, terutama ketika dana yang dikirim sangat dibutuhkan dalam waktu cepat. 

Sementara itu, bagi pelaku bisnis, hambatan dalam transfer internasional dapat berdampak lebih luas. Ketidakpastian dalam pengiriman dana bisa mengganggu arus kas, memperlambat operasional, dan bahkan merusak hubungan dengan mitra bisnis di luar negeri.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai kendala yang sering dihadapi dalam proses transfer uang internasional serta solusi yang dapat diterapkan untuk memastikan transaksi berjalan lebih lancar dan efisien.


9 Kendala Umum dalam Transfer Uang ke Luar Negeri

Beberapa masalah yang paling sering muncul saat melakukan transfer uang lintas negara adalah:

1. Biaya Tersembunyi

Kendala umum yang sering terjadi saat transfer uang internasional adalah adanya biaya tambahan yang tidak selalu diinformasikan secara transparan sejak awal. 

Banyak pengguna yang mengira hanya akan dikenakan biaya administrasi seperti transfer domestik, tetapi ketika transaksi selesai, jumlah yang diterima oleh penerima bisa lebih sedikit dari yang diharapkan.

Hal ini disebabkan oleh berbagai potongan biaya yang bukan hanya biaya administrasi, namun juga biaya lain seperti biaya konversi mata uang dan biaya yang dikenakan oleh pihak ketiga jika transaksi melibatkan beberapa lembaga keuangan.

Selain itu, perbedaan kebijakan antar penyedia layanan juga membuat pengguna sulit memprediksi total biaya yang harus mereka tanggung.

Bagi bisnis yang melakukan transaksi dalam jumlah besar atau rutin, biaya tersembunyi ini bisa menjadi beban finansial perusahaan yang cukup besar.

Baca juga: Jenis-jenis Biaya Transfer ke Luar Negeri

2. Proses Pengiriman Uang yang Rumit

Tidak seperti transfer domestik yang umumnya bisa dilakukan dalam hitungan menit, pengiriman uang ke luar negeri sering kali melibatkan lebih banyak proses dan persyaratan. 

Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai peraturan yang mengharuskan setiap transaksi internasional memenuhi standar kepatuhan tertentu.

Pada banyak kasus, pengguna diharuskan untuk mengisi banyak informasi detail, mulai dari data pengirim dan penerima, tujuan transaksi, hingga asal dana. 

Tak jarang, pengguna yang tidak terbiasa dengan prosedur ini merasa kesulitan dalam mengisi data dengan benar.

3. Ketidakjelasan Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang merupakan faktor penting dalam transfer internasional, tetapi sering kali pengguna mengalami kesulitan dalam memahami bagaimana kurs yang digunakan oleh penyedia layanan dihitung.

Salah satu masalah yang sering muncul adalah perbedaan antara kurs pasar dengan kurs yang diterapkan oleh layanan transfer.

Banyak penyedia layanan yang tidak secara transparan menampilkan nilai tukar yang mereka gunakan, sehingga pengguna tidak mengetahui berapa jumlah pasti yang akan diterima oleh penerima sebelum transaksi diproses. 

Selain itu, fluktuasi nilai tukar yang cepat juga bisa menjadi kendala, karena kurs yang diperoleh saat transaksi dimulai bisa berbeda dari kurs yang berlaku saat dana akhirnya dikirim/diterima.

Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam perencanaan keuangan, terutama bagi bisnis yang melakukan transaksi dalam jumlah yang besar. Mereka bisa saja mengalami kerugian akibat perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan.

4. Waktu Pengiriman yang Lama atau Tertunda

Berikutnya masalah yang paling umum dalam transfer uang internasional adalah lamanya waktu yang dibutuhkan agar dana sampai ke penerima. 

Jika transfer dalam negeri dapat diproses dalam hitungan detik atau menit, maka transfer lintas negara bisa memakan waktu beberapa hari kerja.

Ada beberapa alasan mengapa transfer uang ke luar negeri membutuhkan waktu lebih lama:

  • Jaringan perbankan yang kompleks: Transaksi internasional sering kali harus melewati beberapa bank perantara sebelum sampai ke rekening penerima. Setiap perantara ini bisa menambah waktu pemrosesan.
  • Perbedaan zona waktu dan hari libur: Jika transaksi dilakukan di luar jam operasional bank di negara tujuan atau bertepatan dengan hari libur nasional, maka dana dapat mengalami keterlambatan dalam pemrosesan.
  • Pemeriksaan kepatuhan dan regulasi: Banyak negara menerapkan regulasi ketat terhadap arus keluar-masuk uang demi mencegah praktik pencucian uang dan pendanaan terorisme. Proses verifikasi ini dapat menyebabkan penundaan, terutama jika ada informasi yang perlu diperiksa lebih lanjut.
  • Masalah teknis atau administratif: Kesalahan dalam memasukkan data penerima, kendala sistem di bank pengirim atau penerima, serta gangguan jaringan juga dapat menghambat proses pengiriman.

5. Keamanan yang Diragukan

Keamanan menjadi perhatian utama dalam setiap transaksi keuangan. Banyak orang merasa ragu untuk melakukan transaksi internasional karena adanya risiko keamanan, seperti pencurian data dan serangan siber.

Layanan transfer uang berbasis digital rentan terhadap peretasan, di mana informasi pengguna dapat dicuri dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

6. Ketidakjelasan Aturan dan Pajak

Setiap negara memiliki regulasi dan aturan keuangan yang berbeda terkait transfer uang internasional. Beberapa aspek yang sering menjadi kendala terkait aturan dan pajak dalam transfer uang ke luar negeri meliputi:

  • Persyaratan dokumen yang berbeda-beda

Banyak negara menerapkan regulasi ketat untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan aktivitas ilegal. Oleh karenanya, beberapa negara atau bank mengharuskan pengguna untuk melampirkan dokumen tambahan, seperti bukti sumber dana, pernyataan tujuan transfer, atau identitas penerima.

  • Ketentuan pajak yang tidak transparan

Beberapa negara mengenakan pajak atas transfer uang masuk atau keluar. Sayangnya, informasi mengenai pajak ini tidak selalu dijelaskan secara terbuka kepada pengguna. Akibatnya, penerima mungkin menerima jumlah yang lebih kecil dari yang diharapkan karena pemotongan pajak di negara tujuan.

7. Transfer Gagal atau Tertahan

Berikutnya kendala yang sering ditakutkan bakal terjadi adalah kasus di mana transaksi gagal atau dana tertahan tanpa kejelasan. Beberapa penyebab umum transfer gagal atau tertahan meliputi:

  • Kesalahan data atau informasi yang tidak valid: Jika pengguna salah memasukkan nomor rekening, kode SWIFT/BIC, atau detail penerima lainnya, transaksi dapat mengalami kegagalan atau dikembalikan dengan pemotongan biaya.
  • Batasan regulasi dan kepatuhan: Setiap negara memiliki peraturan berbeda mengenai jumlah uang yang bisa ditransfer keluar-masuk. Jika transaksi melebihi batas tertentu atau dianggap mencurigakan, dana bisa tertahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Masalah teknis pada bank atau penyedia layanan: Gangguan sistem pada bank pengirim atau penerima juga dapat menyebabkan transfer tertunda atau gagal. Dalam beberapa kasus, pengguna harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan kejelasan mengenai status dananya.
  • Pemblokiran oleh otoritas keuangan: Jika ada dugaan aktivitas mencurigakan, dana bisa diblokir oleh otoritas terkait hingga pengguna memberikan dokumen tambahan untuk verifikasi.

8. Terbatasnya Pilihan Mata Uang

Tidak semua layanan transfer uang mendukung semua jenis mata uang. Sebagian besar layanan hanya menawarkan mata uang yang umum digunakan dalam perdagangan internasional, seperti USD, EUR, GBP, atau JPY.

Keterbatasan ini menjadi masalah bagi mereka yang perlu mengirim uang ke negara dengan mata uang yang kurang umum atau tidak banyak digunakan di pasar global. 

Akibatnya, pengguna harus mengonversi uang mereka ke mata uang lain terlebih dahulu sebelum melakukan transfer, yang sering kali menyebabkan:

  • Nilai tukar yang tidak menguntungkan dan biaya konversi tambahan

Dalam beberapa kasus, konversi ganda (misalnya dari IDR ke USD, lalu dari USD ke mata uang tujuan) dapat menyebabkan nilai tukar yang lebih buruk, sehingga jumlah yang diterima menjadi lebih sedikit. Selain itu, proses ini juga dapat dikenakan biaya tambahan karena adanya proses konversi tambahan.

  • Keterlambatan dalam transaksi

Bank atau penyedia layanan perlu melakukan pemrosesan tambahan, yang bisa jadi memperlambat waktu pengiriman uang.

9. Batasan Transfer yang Ditetapkan Bank

Setiap bank atau penyedia layanan keuangan memiliki kebijakan berbeda mengenai batas maksimal dan minimal transfer yang dapat dilakukan oleh pengguna. 

Batasan ini sering kali menjadi kendala, terutama bagi pelaku bisnis yang perlu mengirim jumlah uang yang besar dalam satu kali transaksi.

Beberapa jenis batasan transfer yang sering ditemui meliputi:

  • Batas maksimal transfer harian atau bulanan

Banyak bank dan layanan keuangan menetapkan batas maksimum untuk jumlah uang yang dapat dikirim dalam satu hari atau satu bulan. 

Jika pengguna perlu mengirim jumlah yang lebih besar, mereka mungkin harus membagi transaksi menjadi beberapa bagian, yang dapat menambah biaya dan memperlambat proses.

  • Batas minimal transfer

Beberapa layanan memiliki batas minimum jumlah yang dapat dikirim, yang bisa menjadi masalah bagi pengguna yang ingin melakukan transfer dalam jumlah kecil.

  • Batasan berdasarkan jenis rekening atau profil pengguna

Bank atau penyedia layanan tertentu menerapkan batasan berbeda berdasarkan jenis akun atau status pengguna. Akun bisnis, misalnya, mungkin memiliki batas transfer yang lebih tinggi dibandingkan akun pribadi.

Solusi untuk Mengatasi Berbagai Kendala Transfer ke Luar Negeri

Untuk mencegah dan mengatasi kendala/masalah yang sering muncul saat transfer uang ke luar negeri di atas, adalah dengan kamu memilih penyedia layanan keuangan yang tepat.

Salah satu layanan yang dapat menjadi solusi untuk transfer internasional yang lebih mudah, cepat, dan transparan adalah Kyrim

Kyrim adalah spend management platform yang juga menyediakan fitur pengiriman uang internasional. Tidak hanya memudahkan transaksi lintas negara, aplikasi ini juga dilengkapi dengan sistem manajemen pengeluaran yang canggih, menjadikannya solusi ideal untuk para pelaku bisnis.

Kyrim mendukung automasi faktur dan pembayaran dalam satu platform yang hemat biaya, sehingga sangat cocok untuk kebutuhan bisnis yang mengelola berbagai transaksi ke luar negeri.

Tenang saja untuk masalah keamanannya, karena Kyrim beroperasi sesuai regulasi keuangan yang berlaku dan memiliki lisensi resmi di yurisdiksi terkait.

Fitur Unggulan Kyrim

Kurs Real-Time – Dapatkan nilai tukar terbaik secara langsung, yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan kurs bank.

Struktur Biaya Transparan – Tidak ada biaya tersembunyi. Semua biaya transfer dan konversi mata uang dijelaskan secara jelas di awal.

Garansi Waktu Pengiriman – Kirim uang dengan cepat dan andal, dengan kepastian waktu penerimaan dana.

Manajemen Pengeluaran Terintegrasi – Mempermudah pembayaran vendor internasional dan pengelolaan faktur (invoice).

Pelacakan Transaksi yang Akurat – Pantau status semua transaksi dalam satu platform yang mudah digunakan.

Dengan berbagai fitur ini, Kyrim menjadi solusi yang dapat diandalkan untuk memastikan transaksi keuangan internasional berlangsung lebih lancar, aman, dan efisien.

Sahid Sudirman Center Level 23
Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat
DKI Jakarta

Lisensi

Sertifikasi

Terdaftar di

Asosiasi

PT Kiriman Dana Pandai 2024. All rights reserved