
Berbeda dengan transfer domestik yang lebih sederhana dengan biaya yang transparan, proses remitansi atau pengiriman uang ke luar negeri cenderung lebih kompleks.
Transfer uang ke luar negeri melibatkan berbagai aspek, seperti penukaran mata uang domestik ke valuta asing yang diakui oleh pihak penerima. Selain itu, terdapat berbagai jenis biaya tambahan lain yang sering kali tidak disadari oleh pengirim, mulai dari biaya jasa hingga biaya terkait kurs.
Meskipun biaya transfer uang ke luar negeri terlihat kecil, jika dilakukan dengan frekuensi tinggi, total biaya yang dikeluarkan bisa menjadi beban bagi pengirim atau bahkan penerima.
Oleh karena itu, memahami berbagai jenis biaya dalam pengiriman uang ke luar negeri menjadi langkah penting agar kamu dapat mengelola pengeluaran dengan lebih efisien.
Biaya jasa transfer adalah biaya yang dikenakan oleh lembaga jasa keuangan sebagai kompensasi atas layanan pengiriman uang ke luar negeri.
Besarnya biaya ini bervariasi tergantung pada nominal transfer, mata uang tujuan, metode yang digunakan dan juga penyedia layanannya.
Berikut beberapa jenis biaya jasa transfer luar negeri yang umum dikenakan:
Telegraphic Transfer atau Telex adalah metode transfer uang dengan mengirim instruksi transfer antarbank melalui jaringan komunikasi elektronik.
Biaya telex dikenakan untuk menutupi biaya operasional dalam pengiriman instruksi ini. Di Indonesia, rata-rata biaya telex berkisar antara Rp35.000 hingga Rp75.000, tergantung kebijakan bank dan kanal transfer yang digunakan.
SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) adalah jaringan komunikasi global yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan untuk mengirim dan menerima instruksi pembayaran secara aman.
Jaringan ini juga memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan akurat. Namun, layanan ini juga dikenakan biaya tambahan yang bervariasi tergantung pada negara tujuan dan kebijakan bank pengirim.
Dalam beberapa kasus, uang yang dikirimkan melalui bank tertentu tidak langsung diteruskan ke bank penerima, melainkan melalui bank perantara atau correspondent bank.
Bank koresponden ini memiliki peran dalam memfasilitasi transfer, tetapi juga membebankan biaya tambahan yang disebut biaya koresponden.
Biaya ini biasanya dipotong langsung dari dana yang dikirim, sehingga jumlah yang diterima penerima bisa lebih kecil dari yang diharapkan.
Biaya full amount adalah biaya jasa transfer yang dapat dibayarkan oleh pengirim agar penerima mendapatkan dana secara utuh tanpa potongan dari bank perantara.
Dengan membayar biaya ini, pengirim memastikan bahwa seluruh dana yang dikirim diterima dalam jumlah penuh, tanpa dikurangi oleh biaya koresponden atau biaya lainnya.
Selain biaya jasa transfer, terdapat jenis biaya lain yang berkaitan dengan nilai tukar mata uang atau kurs.
Jenis biaya transfer ke luar negeri ini muncul ketika mata uang domestik harus dikonversikan ke mata uang asing yang diakui oleh pihak penerima.
Berikut adalah beberapa jenis biaya terkait kurs yang umum dikenakan:
Biaya ini muncul akibat perbedaan antara kurs jual dan kurs beli yang ditetapkan oleh bank atau penyedia layanan keuangan.
Bank biasanya menetapkan kurs jual yang lebih tinggi dari kurs beli, sehingga mereka mendapatkan keuntungan dari selisih tersebut.
Beberapa lembaga keuangan membebankan biaya konversi sebagai kompensasi atas jasa penukaran mata uang.
Biaya ini biasanya dihitung dalam bentuk persentase dari jumlah yang dikonversi. Beberapa penyedia layanan mungkin sudah memasukkan biaya ini ke dalam spread kurs, sementara yang lain mengenakannya secara terpisah.
Biaya ini dikenakan dalam transaksi yang melibatkan mata uang asing yang sama, misalnya ketika mengirimkan dolar AS dari Indonesia ke negara lain tanpa melalui proses konversi.
Karena tidak ada pertukaran mata uang, bank tetap mengenakan biaya provisi sebagai pengganti keuntungan yang biasanya diperoleh dari konversi mata uang.
Selain biaya jasa transfer dan biaya terkait kurs, ada beberapa biaya tambahan lainnya yang bisa muncul dalam transaksi transfer uang internasional.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
Biaya investigasi muncul saat nasabah meminta bank untuk menyelidiki transaksi yang bermasalah.
Misalnya, jika terjadi kesalahan transfer, dana tidak sampai, atau transaksi mencurigakan, bank akan melakukan investigasi dengan mengenakan biaya tertentu.
Besaran biaya ini bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing bank atau penyedia layanan.
Beberapa penyedia layanan transfer uang luar negeri menerapkan pajak tambahan di luar biaya transfer utama. Pajak ini bisa berbeda-beda tergantung pada negara tujuan dan regulasi yang berlaku.
Baca juga: Kendala yang Sering Dialami saat Transfer Uang ke Luar Negeri
Sebagian besar pelaku bisnis masih mengandalkan bank untuk melakukan transfer uang ke luar negeri.
Meskipun opsi ini mudah dan dapat diakses kapan saja, biaya transfer melalui bank sering kali lebih tinggi dibandingkan layanan remitansi lainnya.
Berikut adalah daftar biaya transfer uang ke luar negeri di beberapa bank di Indonesia:
Bank Central Asia (BCA) menyediakan layanan pengiriman valas ke luar negeri melalui layanan outward remittance. Selain itu, mereka juga menawarkan penerimaan transfer uang dari luar negeri dengan inward remittance.
OCBC NISP, bank asal Singapura yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1941, menyediakan layanan pengiriman uang ke luar negeri dalam 10 mata uang berbeda dengan biaya transfer ke luar negeri sebagai berikut.
Bank Mandiri memiliki layanan Mandiri Remittance yang memungkinkan pengiriman dana dalam 16 valuta asing. Adapun biaya yang dikenakan yaitu:
CIMB Niaga menyediakan layanan pengiriman uang ke luar negeri melalui layanan online CIMB Clicks. Biaya yang dikenakan oleh bank CIMB Niaga untuk transfer internasional sebesar 25 USD per transaksi (sekitar Rp398.000).
BNI menawarkan layanan BNI Smart Remittance untuk transfer uang ke luar negeri, yang dapat dilakukan melalui kantor cabang atau mobile banking BNI. Dengan rincian biaya transfer sebagai berikut:
Informasi biaya transfer di atas dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Harap periksa dengan penyedia layanan terkait untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai biaya transfer ke luar negeri.
Banyak pelaku bisnis masih mengandalkan bank untuk melakukan transfer uang ke luar negeri karena dianggap aman dan terpercaya.
Namun, jika dilihat dari segi efisiensi biaya, bank sering kali bukanlah menjadi pilihan paling hemat untuk pengiriman dana internasional. Seperti dijelaskan pada sebelumnya, bank umumnya membebankan berbagai biaya administrasi mulai dari biaya SWIFT, Telex, koresponden, hingga full amount.
Selain itu, beberapa bank tidak secara terbuka mengungkapkan seluruh biaya yang dikenakan dalam transfer internasional. Terkadang, biaya tambahan baru terlihat setelah transaksi dilakukan atau dipotong dari jumlah yang dikirim.
Tak hanya itu, sebagian besar bank mengenakan biaya tetap untuk setiap transaksi yang dilakukan, meskipun pengiriman dilakukan dalam satu waktu. Sebagai contoh, jika kamu mengirim dana ke 50 penerima, maka biaya akan dikenakan untuk masing-masing transaksi, bukan secara keseluruhan.
Nah, Kyrim hadir sebagai solusi yang lebih hemat dan efisien bagi individu maupun bisnis dalam melakukan transaksi internasional, dengan keunggulannya adalah:
Kyrim menawarkan biaya transfer yang lebih rendah dibandingkan kebanyakan bank. Tidak ada biaya tersembunyi yang membebani pengguna.
Nilai tukar yang diberikan lebih transparan dan kompetitif dibandingkan kurs bank konvensional. Tidak ada markup besar pada nilai tukar seperti yang sering dilakukan oleh bank.
Bank biasanya mengenakan biaya koresponden karena transaksi mereka melewati beberapa perantara sebelum sampai ke penerima. Kyrim menghilangkan biaya ini dengan sistem yang lebih langsung dan efisien.
Transfer dapat dilakukan dalam same day (hari yang sama) sehingga tidak ada biaya tambahan untuk layanan cepat. Proses transfer yang lebih transparan dan dapat dilacak dalam satu platform.
Sahid Sudirman Center Level 23 Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat DKI Jakarta