Kyrim - Menjadi Auditor Handal di Era Digital

Menjadi Auditor Andal di Era Digital: 12 Skill yang Wajib Dikuasai

Menjadi auditor di era sekarang ternyata jauh dari kata mudah, apalagi bagi yang baru memulai.

Banyak orang menganggap auditor hanya bertugas memeriksa angka dan memastikan laporan keuangan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, tapi kenyataannya jauh lebih kompleks.

Junior auditor sering kali dihadapkan pada tantangan besar, seperti menghadapi database digital yang penuh risiko.

Kalau ada yang bilang tugas auditor hanya soal angka dan neraca, itu jelas keliru!

Di era digital ini, auditor butuh keterampilan lebih, mulai dari teknis, analitis, hingga komunikasi yang efektif. Tak hanya itu, sikap skeptis dan etika profesional juga menjadi bagian yang tak bisa diabaikan.

Nah, artikel ini akan membahas keterampilan apa saja yang benar-benar dibutuhkan oleh seorang auditor, agar dapat menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien di era digital ini.

12 Skill yang Harus Dimiliki Auditor di Era Digital

Berikut ini adalah keterampilan utama yang harus dimiliki auditor di era digital:

1. Pengetahuan Mendalam tentang Standar Akuntansi

Seorang auditor dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang standar akuntansi yang relevan dengan industri.

Standar akuntansi merupakan pedoman bagi auditor untuk menilai apakah laporan keuangan perusahaan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.

Pemahaman yang kuat tentang standar akuntansi juga memungkinkan auditor untuk memberikan rekomendasi yang tepat kepada perusahaan mengenai cara meningkatkan kualitas laporan keuangan.

2. Kemampuan Analitis yang Kuat

Dalam profesi ini, auditor dihadapkan dengan sejumlah besar data keuangan yang perlu dianalisis secara rinci untuk menemukan pola, ketidaksesuaian, atau anomali yang mungkin mengindikasikan adanya kesalahan atau kecurangan.

Kemampuan untuk menelaah data ini secara kritis memungkinkan auditor untuk menggali informasi yang relevan dan menarik kesimpulan yang tepat dari berbagai sumber informasi.

Seorang auditor yang memiliki kemampuan analitis yang kuat dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah potensial dan mengevaluasi dampaknya terhadap laporan keuangan.

Selain itu, kemampuan ini juga membantu auditor dalam merencanakan audit yang lebih efisien, dengan fokus pada area yang memiliki risiko lebih tinggi.

Dalam era digital, di mana volume data terus meningkat, keterampilan ini menjadi semakin penting.

Auditor harus mampu menggunakan perangkat lunak dan alat analisis data untuk memeriksa informasi secara cepat dan akurat.

3. Kemampuan Komunikasi yang Efektif

Kemampuan komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tertulis, adalah salah satu keterampilan yang sangat penting bagi auditor.

Proses audit melibatkan interaksi yang intensif dengan berbagai pihak, mulai dari manajemen hingga departemen keuangan perusahaan, sehingga auditor harus mampu menjelaskan temuannya dengan jelas dan mudah dipahami.

Auditor juga perlu mampu menjelaskan temuannya dalam pertemuan atau presentasi, seringkali kepada pimpinan perusahaan yang mungkin tidak memiliki latar belakang pengetahuan akuntansi.

Pada saat yang sama, auditor juga harus peka terhadap emosi dan reaksi yang mungkin timbul dari pihak yang diaudit, terutama ketika menyampaikan temuan yang kurang menyenangkan.

Di sisi lain, komunikasi tertulis juga tidak kalah penting. Laporan audit harus disusun dengan bahasa yang jelas, tepat, dan akurat.

Auditor harus menghindari penggunaan istilah yang ambigu atau tidak spesifik yang dapat menimbulkan kebingungan.

4. Manajemen Waktu yang Efisien

Dalam profesi ini, auditor sering kali dihadapkan dengan tenggat waktu yang ketat. Kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik memungkinkan auditor menyelesaikan tugasnya tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas hasil audit.

Auditor sering kali bekerja pada beberapa proyek sekaligus, sehingga kemampuan multitasking juga sangat diperlukan.

Mereka harus menjaga agar setiap proyek berjalan sesuai dengan jadwal, sambil tetap mempertahankan ketelitian dalam mengidentifikasi masalah potensial dalam laporan keuangan.

5. Kemampuan Bekerja dalam Tim

Audit biasanya melibatkan tim yang terdiri dari beberapa auditor dengan berbagai keahlian dan tanggung jawab.

Kerja tim yang efektif memungkinkan proses audit berjalan lebih lancar, dengan setiap anggota tim berkontribusi sesuai dengan peran dan keahliannya masing-masing.

Dalam proses audit, sering kali dibutuhkan diskusi untuk menentukan pendekatan terbaik dalam mengidentifikasi dan menangani masalah yang mungkin muncul.

6. Keahlian Teknologi Informasi

Di era digital ini, auditor harus memiliki keahlian yang baik dalam teknologi informasi (TI), termasuk pemahaman tentang software audit dan kemampuan untuk menggunakan software akuntansi lainnya.

Keahlian ini tidak hanya membantu auditor dalam mengakses dan menganalisis data, tetapi juga memungkinkan mereka untuk bekerja lebih cepat dan lebih akurat.

Selain itu, pemahaman tentang sistem keamanan siber juga sangat penting, karena auditor sering berurusan dengan informasi sensitif dan harus memastikan bahwa data yang mereka akses aman dari ancaman peretasan atau kebocoran.

Keahlian TI juga membantu auditor untuk memeriksa sistem kontrol internal yang digunakan oleh perusahaan untuk melindungi datanya.

7. Kemampuan Analisis Risiko

Dalam setiap audit, auditor dihadapkan pada berbagai jenis risiko yang dapat memengaruhi keakuratan laporan keuangan atau efektivitas operasi perusahaan.

Auditor harus mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memprioritaskan risiko-risiko tersebut agar audit dapat difokuskan pada area-area yang paling penting dan berisiko tinggi.

Auditor yang terampil dalam analisis risiko akan mampu mengevaluasi risiko yang terkait dengan ketidakpatuhan terhadap peraturan, potensi kecurangan, serta risiko keuangan yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan.

Dengan kemampuan analisis risiko yang kuat, auditor dapat membantu perusahaan mengelola dan memitigasi risiko-risiko tersebut, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih aman dan efektif.

8. Etika Profesional yang Tinggi

Sebagai profesi yang diamanatkan untuk menilai keakuratan laporan keuangan dan kepatuhan perusahaan terhadap standar yang berlaku, auditor harus menunjukkan integritas dan independensinya.

Auditor sering kali mengakses informasi sensitif dan rahasia perusahaan. Selain menjaga integritas pribadi, auditor juga harus mematuhi kode etik yang berlaku dalam profesinya, seperti independensi, objektivitas, dan profesionalisme.

Hal ini penting agar hasil audit dapat diandalkan dan dipercaya oleh semua pihak yang berkepentingan.

Kepercayaan ini sangat berharga, karena tanpa etika profesional yang tinggi, hasil audit dapat dipertanyakan kredibilitasnya, dan auditor berisiko merusak reputasinya serta perusahaan yang diaudit.

Auditor juga harus mampu menolak tekanan dari pihak eksternal yang mungkin mencoba mempengaruhi hasil audit demi kepentingan pribadi atau organisasi.

9. Adaptabilitas dan Belajar Terus Menerus

Lingkungan bisnis dan regulasi terus berubah, begitu juga dengan teknologi yang digunakan dalam proses audit.

Auditor harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tersebut, termasuk ketika ada perubahan regulasi akuntansi, kebijakan pemerintah, atau perkembangan baru dalam sistem kontrol internal.

Auditor yang sukses adalah mereka yang tidak hanya mengikuti perkembangan yang ada, tetapi juga secara proaktif meningkatkan keterampilannya.

Selain itu, sikap terbuka terhadap pembelajaran juga memungkinkan auditor untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dalam melakukan pekerjaannya.

Adaptabilitas juga membantu auditor dalam menghadapi berbagai situasi yang berbeda dengan klien yang beragam.

Setiap perusahaan memiliki proses dan budaya yang unik, sehingga auditor yang mampu beradaptasi dengan cepat akan lebih efektif dalam bekerja di berbagai lingkungan bisnis dan menangani berbagai tantangan yang muncul selama proses audit.

10. Skeptisisme Profesional

Skeptisisme ini mengacu pada sikap waspada dan kritis terhadap setiap informasi yang diterima selama proses audit.

Seorang auditor yang memiliki skeptisisme profesional tidak akan begitu saja menerima data atau penjelasan dari pihak yang diaudit tanpa terlebih dahulu melakukan verifikasi dan pemeriksaan yang mendalam.

Sikap ini penting untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperiksa adalah akurat dan sesuai dengan kenyataan.

Sikap skeptis ini membantu auditor dalam mengidentifikasi potensi kesalahan, penipuan, atau ketidakpatuhan terhadap regulasi yang mungkin tersembunyi dalam laporan keuangan.

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks, di mana laporan keuangan sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, auditor harus selalu waspada terhadap kemungkinan adanya penyimpangan, manipulasi, atau ketidakakuratan data.

Auditor tidak boleh bersikap menuduh atau berprasangka buruk, tetapi harus menjaga sikap yang obyektif, berdasarkan fakta, dan didukung oleh bukti-bukti yang ditemukan selama audit.

11. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional (emotional intelligence) mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan merespons emosi mereka sendiri serta emosi orang lain secara efektif.

Dalam konteks audit, proses ini sering kali melibatkan interaksi yang intensif dengan klien, di mana temuan audit bisa menimbulkan ketegangan atau reaksi emosional, terutama jika masalah signifikan ditemukan.

Auditor yang memiliki kecerdasan emosional mampu berempati dengan pihak yang diaudit tanpa kehilangan objektivitas dan profesionalitasnya.

Kemampuan untuk mengelola emosi juga membantu auditor dalam menjaga ketenangan di bawah tekanan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan berbasis fakta.

12. Membangun Hubungan dengan Klien

Auditor harus mampu memberikan kesan pertama yang baik, dan ini sangat penting untuk memastikan bahwa hubungan kerja dengan klien berjalan lancar.

Auditor yang sukses adalah mereka yang mampu membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan klien sejak awal, baik melalui sikap profesional, etika kerja, maupun keterampilan komunikasi yang efektif.

Auditor perlu menghargai klien sebagai ahli dalam bidangnya, sementara auditor bertindak sebagai ahli dalam proses audit dan manajemen risiko.

Hubungan yang baik dengan klien juga membantu dalam mengatasi potensi konflik atau ketidaksetujuan yang mungkin terjadi selama audit.

Auditor yang mampu membangun hubungan yang kuat dan positif dengan klien dapat dengan lebih mudah mengatasi masalah yang muncul dan menjaga suasana kerja yang kondusif.

Baca juga: Cara Efektif Melakukan Audit Keuangan Perusahaan

 

Meningkatkan Efisiensi dan Akurasi Laporan Keuangan dengan Spend Management Platform!

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi auditor internal adalah mengelola dan memverifikasi pengeluaran perusahaan dengan cepat, tetapi tetap detail.

Di sinilah Spend Management Platform dari Kyrim hadir sebagai solusi yang dapat membantu auditor internal meningkatkan produktivitas kinerja.

Dengan Spend Management Platform dari Kyrim, auditor dapat memantau dan melacak pengeluaran secara real-time, memungkinkannya untuk mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian atau masalah lebih awal dalam proses audit.

Platform ini menawarkan integrasi data yang canggih, sehingga auditor dapat mengakses semua informasi terkait pengeluaran perusahaan dalam satu dashboard yang intuitif dan mudah digunakan.

Fitur ini membantu mengurangi kesalahan manual dan mempercepat proses audit.

Selain itu, platform ini juga dilengkapi dengan alat analisis yang mendalam, yang memungkinkan auditor untuk menganalisis tren pengeluaran dan risiko yang terkait.

Dengan fitur otomatisasi dan pelacakan yang disediakan oleh Kyrim, auditor internal dapat lebih fokus pada analisis strategis daripada terjebak dalam tugas-tugas manual yang memakan waktu.

Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan bahwa hasil audit lebih akurat dan dapat diandalkan.

Dengan mengadopsi Spend Management Platform dari Kyrim, auditor internal dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih efisien, meningkatkan akurasi audit, dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Sahid Sudirman Center Level 23
Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat
DKI Jakarta

Lisensi

Sertifikasi

Terdaftar di

Asosiasi

PT Kiriman Dana Pandai 2024. All rights reserved