
Dalam menjalankan bisnis, tidak semua pengeluaran memiliki urgensi yang sama. Ada biaya esensial seperti gaji karyawan, sewa tempat usaha, dan bahan baku yang langsung berdampak pada operasional. Di sisi lain, ada pengeluaran yang lebih fleksibel dan tidak mendesak, dikenal sebagai pengeluaran diskresioner.
Meskipun sering dianggap kurang penting, pengeluaran diskresioner sebenarnya memiliki peran strategis dalam pertumbuhan bisnis. Dengan pengelolaan yang tepat, pengeluaran ini tidak hanya dapat membantu menekan biaya operasional, melainkan juga meningkatkan profit perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai pengeluaran diskresioner sangat penting agar bisnis dapat tetap efisien tanpa mengorbankan potensi untuk berkembang.
Nah, berikut ini akan dibahas lebih dalam tentang apa itu pengeluaran diskresioner, jenis-jenisnya, serta strategi terbaik dalam mengelola pengeluaran ini untuk meningkatkan profitabilitas bisnis.
Pengeluaran diskresioner adalah jenis pengeluaran yang tidak bersifat mendesak atau esensial bagi operasional bisnis sehari-hari.
Pengeluaran ini biasanya terkait dengan aspek pengembangan bisnis, kenyamanan, atau peningkatan citra perusahaan. Dengan kata lain, bisnis masih bisa beroperasi tanpa pengeluaran ini, meskipun dalam jangka panjang bisa berpengaruh pada pertumbuhan dan daya saing.
Contoh pengeluaran diskresioner dalam bisnis seperti pemasaran, perjalanan bisnis, dan pelatihan karyawan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengeluaran diskresioner tetap perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik:
Pengeluaran diskresioner, seperti investasi dalam pemasaran dan pengembangan produk, membantu bisnis untuk berkembang dan meningkatkan daya saingnya. Misalnya, tanpa alokasi dana untuk strategi pemasaran yang efektif, bisnis dapat mengalami kesulitan untuk menjangkau pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan lama.
Banyak bisnis mengalokasikan dana diskresioner untuk pengembangan teknologi, riset pasar, atau pelatihan karyawan. Hal ini dapat meningkatkan inovasi dalam perusahaan dan membuat proses kerja lebih efisien.
Program kesejahteraan karyawan juga sering kali tergolong dalam pengeluaran diskresioner. Investasi dalam kesejahteraan karyawan dapat meningkatkan motivasi, loyalitas, dan produktivitas karyawan.
Bisnis yang aktif dalam kegiatan sosial, sponsorship, atau pengembangan merek cenderung memiliki citra yang lebih baik di mata pelanggan dan mitra bisnis. Jenis pengeluaran diskresioner ini dapat membangun kepercayaan serta meningkatkan nilai brand.
Berikut adalah beberapa jenis pengeluaran diskresioner yang umum ditemukan dalam bisnis:
Alokasi untuk biaya pemasaran sangat penting untuk meningkatkan visibilitas merek dan menarik pelanggan baru. Beberapa contoh pengeluaran dalam kategori yaitu iklan, pembuatan konten dan strategi media sosial, dan juga sponsorship dalam sebuah event industri.
Inovasi adalah kunci bagi bisnis yang ingin terus berkembang. Beberapa contoh pengeluaran dalam kategori ini adalah riset dan pengembangan produk baru, pengujian pasar dan studi kelayakan, dan pembelian teknologi atau alat produksi terbaru
Meskipun bukan pengeluaran wajib, investasi dalam pengembangan produk dapat membantu bisnis tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah.
Sumber daya manusia adalah aset penting dalam bisnis, sehingga investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan dapat meningkatkan produktivitas serta retensi tenaga kerja.
Contoh jenis pengeluaran diskresioner ini termasuk program pelatihan dan sertifikasi, workshop dan seminar industri, dan juga program mentorship atau coaching.
Selain gaji dan tunjangan standar, banyak bisnis mengalokasikan dana untuk kesejahteraan karyawan guna menciptakan lingkungan kerja yang positif. Jenis pengeluaran diskresioner ini meliputi bonus, dan fasilitas kantor seperti area rekreasi atau pantry.
Banyak perusahaan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan sosial sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka. Sebagai contohnya donasi dan program amal, kampanye lingkungan hidup, dan program pengabdian masyarakat
Perjalanan bisnis sering kali dianggap sebagai pengeluaran diskresioner tetapi bisa sangat bermanfaat untuk ekspansi dan kolaborasi bisnis. Contohnya partisipasi dalam pameran dagang dan konferensi, pertemuan dengan mitra atau klien, dan kunjungan ke kantor cabang atau vendor.
Baca juga: Membuat SOP Perjalanan Dinas untuk Kontrol Pengeluaran Perusahaan Lebih Efektif
Dalam era digital, banyak bisnis bergantung pada software untuk meningkatkan efisiensi operasional. Biaya berlangganan software termasuk dalam pengeluaran diskresioner yang dapat membantu bisnis tetap kompetitif. Contohnya Kyrim spend management platform, yang memudahkan perusahaan untuk mengelola pengeluaran bisnisnya.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi bisnis, pengeluaran diskresioner perlu dikelola dengan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat diterapkan perusahaan.
Langkah pertama dalam mengurangi pengeluaran diskresioner adalah melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi mana pengeluaran yang benar-benar penting dan mana yang dapat dikurangi atau dihilangkan.
Dengan memilah biaya berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya terhadap operasional bisnis, perusahaan dapat mengalokasikan dana dengan lebih efisien.
Langganan software dan layanan pihak ketiga sering kali menjadi beban biaya yang tidak disadari. Perusahaan perlu mengevaluasi kembali seluruh langganan yang digunakan dan mempertimbangkan untuk menghapus layanan yang kurang memberikan manfaat.
Selain itu, negosiasi dengan vendor sangat dianjurkan untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif, atau bahkan mencari alternatif lain yang lebih hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan.
Efisiensi pengeluaran tidak hanya menjadi tanggung jawab tim keuangan, tetapi juga harus menjadi bagian dari budaya perusahaan.
Kesadaran biaya dapat ditingkatkan dengan mendorong karyawan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan sumber daya perusahaan. Perusahaan dapat memberikan insentif bagi tim atau departemen yang berhasil menghemat anggaran tanpa mengorbankan produktivitas.
Studi kasus berikut menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan mampu meningkatkan margin laba dengan melakukan efisiensi terhadap berbagai jenis pengeluaran diskresioner.
Tabel Efisiensi Pengeluaran Diskresioner
Kategori Pengeluaran | Pengeluaran per Tahun | Pengurangan (%) | Potensi Penghematan | Alternatif / Solusi Efisiensi |
Marketing & Ads | Rp500.000.000 | 20% | Rp100.000.000 | Fokus pada strategi organik seperti SEO dan content marketing. |
Employee Perks | Rp200.000.000 | 30% | Rp60.000.000 | Menyediakan opsi insentif berbasis kinerja, bukan tunjangan tetap. |
Travel & Entertainment | Rp300.000.000 | 40% | Rp120.000.000 | Mengurangi perjalanan bisnis dengan memanfaatkan meeting virtual. |
Office Supplies | Rp100.000.000 | 15% | Rp15.000.000 | Digitalisasi dokumen untuk mengurangi penggunaan kertas dan alat tulis. |
Professional Development | Rp150.000.000 | 25% | Rp37.500.000 | Mengadopsi kursus online atau internal training. |
Subscriptions & Memberships | Rp50.000.000 | 50% | Rp25.000.000 | Menggunakan alat gratis seperti Google Analytics dan versi free dari beberapa software berbayar. |
Non-essential Software | Rp80.000.000 | 35% | Rp28.000.000 | Evaluasi langganan software, hanya mempertahankan yang benar-benar esensial. |
Facility Improvement | Rp200.000.000 | 60% | Rp120.000.000 | Mengoptimalkan ruang kerja yang ada sebelum melakukan renovasi besar. |
Total penghematan dari efisiensi pengeluaran diskresioner ini mencapai Rp505.500.000 per tahun atau sekitar 32% dari total pengeluaran diskresioner. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga meningkatkan margin laba perusahaan tanpa mengorbankan aspek-aspek yang krusial bagi pertumbuhan bisnis.
Kelola Pengeluaran Bisnis dengan Kyrim!
Kini, kamu telah memahami bahwa pengelolaan pengeluaran diskresioner sangat penting untuk meningkatkan profitabilitas bisnis. Oleh karenanya, kamu perlu memiliki kendali dan visibilitas penuh atas pengeluaran tersebut untuk menghindari pemborosan dan memastikan pengeluaran-pengeluaran tersebut benar-benar ditujukan untuk kepentingan bisnis.
Hanya saja, kegiatan itu akan sulit dilakukan jika kamu masih melakukan pekerjaan manual. Pekerjaan itu akan semakin mudah jika kamu memanfaatkan manajemen pengeluaran bersama Kyrim.
Kyrm menghadirkan platform manajemen pengeluaran yang memungkinkan:
Dengan otomatisasi dan transparansi Kyrim, kamu dapat lebih mudah dalam mengalokasikan anggaran untuk pengeluaran diskresioner.
Sahid Sudirman Center Level 23 Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat DKI Jakarta