Apakah arus kas di kantormu lagi buruk-buruknya? Arus kas yang tidak stabil ini tentu bisa mengganggu kelancaran operasional bisnis di perusahaan kamu.
Arus kas sendiri merujuk pada pergerakan uang yang masuk dan keluar dalam bisnis, mencakup pendapatan dari penjualan serta pengeluaran untuk biaya operasional dan investasi.
Masalah arus kas umumnya timbul karena pengelolaan yang kurang tepat di masa lalu. Jika terus dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang serius, bahkan berisiko mengarah pada kebangkrutan.
Sebagian besar masalah arus kas ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman pengusaha dalam mengelola keuangan bisnisnya. Kesalahan-kesalahan seperti pemborosan, penetapan harga jual yang keliru, atau pengelolaan yang tidak efisien bisa memperburuk kondisi arus kas.
Jadi, bukan hanya tim marketing yang perlu fokus untuk meningkatkan omzet perusahaan, tetapi pengelolaan keuangan yang baik juga sangat penting untuk menjaga kesehatan bisnis.
Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai penyebab masalah arus kas dan langkah-langkah praktis yang dapat kamu lakukan untuk memperbaikinya.
Masalah pada arus kas bisnis bisa muncul dalam berbagai bentuk dan sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai faktor penyebab arus kas bisnis yang bermasalah:
Arus kas defisit terjadi ketika pengeluaran bisnis melebihi pendapatan yang dihasilkan. Kondisi ini biasanya mengharuskan perusahaan untuk berutang atau mencari pinjaman guna menutupi kekurangan dana yang ada.
Dalam jangka panjang, arus kas defisit yang tidak segera diperbaiki dapat mengakibatkan beban utang yang besar dan bahkan kebangkrutan.
Arus kas defisit sering terjadi karena beberapa faktor, seperti pengeluaran yang tidak terkontrol, pengelolaan persediaan yang buruk, atau penjualan yang tidak sesuai target.
Meskipun kondisi arus kas impas (di mana pemasukan sama dengan pengeluaran) terlihat lebih baik daripada defisit, kondisi ini juga tidak ideal bagi bisnis yang ingin tumbuh.
Ketika bisnis hanya berhasil menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa ada surplus, maka bisnis tidak memiliki dana cadangan untuk diinvestasikan dalam pengembangan lebih lanjut.
Arus kas impas sering disebabkan oleh kurangnya strategi pengelolaan keuangan yang tepat. Banyak bisnis yang mengalokasikan pendapatan mereka tanpa mempertimbangkan prioritas, sehingga seluruh pendapatan habis hanya untuk menutupi pengeluaran harian.
Ketika bisnis tidak memiliki manajemen yang efektif, mereka cenderung mengeluarkan lebih banyak uang tanpa mendapatkan hasil yang sepadan, terutama dalam hal pengembalian investasi (ROI).
Salah satu contoh dari manajemen yang buruk adalah kurangnya produktivitas atau penggunaan strategi pemasaran yang tidak tepat sasaran.
Misalnya, sebuah bisnis mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu dan sumber daya untuk tugas-tugas operasional yang seharusnya dapat diotomatisasi.
Selain itu, strategi pemasaran yang tidak efektif dapat mengakibatkan rendahnya tingkat penjualan, sementara biaya pemasaran tetap tinggi. Kombinasi antara produktivitas yang rendah dan pemasaran yang tidak efisien ini dapat membuat perusahaan kesulitan menjaga arus kas tetap stabil.
Penetapan harga yang salah adalah salah satu penyebab utama masalah arus kas. Ketika bisnis menjual produk atau layanan dengan harga yang terlalu rendah, margin keuntungan menjadi sangat kecil.
Sebaliknya, jika harga yang ditetapkan terlalu tinggi, bisnis dapat kehilangan daya saing karena pelanggan beralih ke produk atau layanan serupa yang lebih murah di pasar.
Pembayaran yang terlambat dari pelanggan juga menjadi salah satu penyebab utama masalah arus kas yang dihadapi banyak bisnis.
Ketika pelanggan tidak membayar tepat waktu, bisnis akan mengalami kesulitan mendapatkan dana yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran rutin, seperti biaya vendor, overhead, dan gaji karyawan.
Masalah ini sering kali muncul karena proses penagihan yang rumit atau tidak efisien, serta kurangnya sistem pemantauan terhadap jatuh tempo pembayaran.
Investasi yang tidak perlu merupakan kesalahan lain yang sering dilakukan oleh bisnis, terutama ketika perusahaan terlalu cepat mengambil keputusan untuk berinvestasi pada produk atau layanan baru yang belum teruji.
Meskipun inovasi dan diversifikasi produk sangat penting untuk pertumbuhan, bisnis harus lebih berhati-hati dalam mengalokasikan sumber daya ke area yang belum terjamin hasilnya.
Investasi yang tidak terencana dengan baik dapat membebani arus kas bisnis dan menyebabkan penggunaan dana yang seharusnya dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak.
Salah satu contoh umum adalah ketika bisnis mengeluarkan dana besar untuk pengembangan produk atau ekspansi ke pasar baru tanpa melakukan riset pasar yang cukup.
Jika produk tersebut tidak berhasil menarik minat pelanggan, dana yang sudah diinvestasikan menjadi sia-sia dan tidak memberikan pengembalian yang diharapkan.
Untuk mengatasi masalah memburuknya arus kas ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil guna menjaga kestabilan arus kas dan memastikan bisnis tetap berjalan lancar.
Salah satu penyebab utama masalah arus kas adalah keterlambatan pembayaran dari pelanggan. Ketika invoice atau tagihan dibiarkan terlalu lama tanpa ditagih, bisnis akan kesulitan mendapatkan dana yang seharusnya bisa digunakan untuk menutupi biaya operasional.
Di sinilah peran account receivable sangat penting untuk memastikan invoice yang sudah jatuh tempo segera ditagih.
Untuk itu, penting bagi bisnis untuk menagih invoice sesegera mungkin setelah produk atau layanan diberikan.
Mengingat betapa pentingnya peran account receivable, pastikan mereka memiliki sistem yang efektif untuk memantau dan menagih tagihan tepat waktu.
Menerima pembayaran dengan sistem kredit adalah cara lain yang efektif untuk mempercepat arus kas. Dengan menerima pembayaran melalui kartu kredit atau metode pembayaran kredit lainnya, kamu dapat memperoleh uang tunai dengan lebih cepat dan mengurangi risiko piutang tak tertagih.
Keuntungan dari sistem kredit adalah bisnis kamu bisa mendapatkan pembayaran segera setelah transaksi terjadi, bahkan jika pelanggan melakukan pembayaran dalam beberapa kali cicilan. Hal ini sangat membantu untuk menjaga arus kas tetap stabil.
Meskipun menerima kartu kredit biasanya disertai biaya transaksi yang dikenakan oleh penyedia layanan kredit, keuntungan dari akses yang lebih cepat ke dana sering kali lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Selain menagih invoice dengan cepat, membayar tagihan tepat waktu juga merupakan faktor penting dalam menjaga arus kas yang sehat.
Terlambat membayar tagihan tidak hanya dapat mengakibatkan denda atau penalti, tetapi juga merusak reputasi bisnis di mata vendor dan mitra. Account payable memiliki peran besar dalam memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu untuk menghindari masalah ini.
Salah satu cara untuk mempermudah ini adalah dengan menyusun jadwal pembayaran yang jelas dan teratur. Penggunaan sistem pembayaran otomatis juga bisa membantu account payable untuk memastikan tidak ada pembayaran yang terlambat.
Mengurangi pengeluaran adalah salah satu cara paling efektif untuk memperbaiki arus kas yang bermasalah.
Namun, pengurangan pengeluaran harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu operasional bisnis yang esensial.
Banyak bisnis membuat kesalahan dengan memangkas pengeluaran terbesar terlebih dahulu, seperti anggaran untuk tenaga kerja, pemasaran, atau persediaan. Padahal, pengurangan pada area-area ini bisa merugikan bisnis dalam jangka panjang karena dapat mengganggu produktivitas dan pendapatan.
Sebagai gantinya, langkah pertama yang perlu diambil adalah mengidentifikasi pengeluaran yang tidak esensial. Biaya-biaya seperti perawatan kantor, layanan kebersihan tambahan, atau langganan software yang jarang digunakan bisa menjadi prioritas untuk dipotong.
Setelah itu, audit biaya overhead seperti sewa, utilitas, dan pengeluaran lainnya. Cari peluang untuk mendapatkan tarif yang lebih rendah atau menegosiasikan ulang kontrak dengan pemasok.
Salah satu cara paling langsung untuk memperbaiki arus kas adalah dengan menaikkan harga produk atau layanan Anda. Meskipun ini mungkin terdengar berisiko bagi banyak bisnis karena khawatir kehilangan pelanggan, kenyataannya, banyak pelanggan yang bersedia membayar lebih jika harga yang naik disertai dengan peningkatan kualitas atau pengalaman.
Penelitian dari Price Waterhouse Cooper yang dikutip dari netsuite.com, menunjukkan 43% konsumen akan membayar lebih untuk kenyamanan yang lebih baik, dan 42% akan membayar lebih untuk interaksi yang ramah di toko.
Untuk menaikkan harga dengan sukses, pertama-tama tinjau produk dan layanan perusahaan untuk menentukan biaya penuh dari penyediaannya, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, distribusi, dan overhead.
Dengan memahami biaya yang sebenarnya, kamu dapat menetapkan harga yang lebih sesuai dengan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Selain itu, mulailah dengan menaikkan harga pada produk-produk yang paling laris atau yang memiliki sedikit persaingan di pasar.
Jika kenaikan harga tersebut tidak berdampak negatif pada penjualan, kamu bisa mulai menerapkan kenaikan harga pada produk atau layanan lainnya.
Pastikan komunikasi yang baik dengan pelanggan tentang alasan kenaikan harga, terutama jika kamu menawarkan pengalaman yang lebih baik atau kualitas yang meningkat.
Teknik up-selling dan cross-selling adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan pendapatan dari pelanggan yang sudah ada.
Up-selling melibatkan menawarkan versi yang lebih mahal atau premium dari produk atau layanan yang sudah dibeli oleh pelanggan, sementara cross-selling melibatkan menawarkan produk atau layanan tambahan yang relevan dengan pembelian awal.
Sebagai contoh, sebuah restoran bisa melakukan up-selling dengan menawarkan porsi yang lebih besar atau menu tambahan untuk setiap pesanan, sementara cross-selling dapat diterapkan dengan menawarkan minuman atau makanan penutup kepada pelanggan yang memesan hidangan utama.
Teknik ini bekerja dengan baik karena pelanggan yang sudah tertarik dengan produk kamu lebih cenderung untuk melakukan pembelian tambahan.
Berikutnya cara memperbaiki arus kas secara efektif adalah dengan melakukan pemantauan inventaris secara berkala.
Tanpa manajemen inventaris yang baik, bisnis berisiko menumpuk terlalu banyak stok yang tidak laku atau kekurangan produk yang sedang banyak diminati.
Keduanya bisa berdampak buruk pada arus kas: terlalu banyak stok akan mengikat modal yang seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain, sementara kekurangan stok bisa mengakibatkan kehilangan penjualan.
Untuk menghindari masalah ini, bisnis harus memiliki sistem pemantauan inventaris yang jelas dan terintegrasi dengan sistem akuntansi.
Dengan memantau inventaris secara real-time, kamu bisa mengetahui berapa banyak stok yang dimiliki, berapa harga beli produk tersebut, dan kapan waktu yang tepat untuk memesan ulang barang.
Selain itu, dengan memahami pola penjualan, kamu dapat menghindari overstocking dan memfokuskan pembelian pada produk-produk yang paling laris.
Petty cash atau kas kecil adalah sejumlah dana yang disediakan untuk menutupi pengeluaran sehari-hari yang bersifat rutin dan kecil, seperti pembelian alat tulis kantor, biaya pengiriman dokumen, atau konsumsi rapat.
Meskipun nominalnya tidak besar, pengelolaan kas kecil yang baik dapat berperan penting dalam menjaga stabilitas arus kas perusahaan.
Untuk menerapkan dan mengelola kas kecil secara efektif, perusahaan harus menetapkan batasan penggunaan dana tersebut serta membuat pencatatan yang rapi.
Selain itu, perusahaan perlu memastikan kas kecil diisi ulang secara berkala dan selalu diaudit untuk menghindari penyalahgunaan dana.
Cashflow forecasting atau peramalan arus kas adalah salah satu alat manajemen keuangan paling efektif yang dapat membantu perusahaan memprediksi arus kas masa depan berdasarkan data historis dan perkiraan pemasukan serta pengeluaran mendatang.
Dengan melakukan cashflow forecasting, kamu dengan mudah dapat mempersiapkan segala halnya terkait bisnis jika nantinya mendapati potensi kekurangan dana atau ketersediaan dana “berlebih”.
Baca juga: Cara Praktis Membuat Forecasting Bisnis Dan Contoh Studi Kasusnya
Cashflow forecasting membantu kamu untuk dapat memperkirakan penerimaan kas, seperti pembayaran dari pelanggan, serta pengeluaran kas, seperti biaya operasional dan gaji.
Melalui analisis ini, bisnis dapat mengidentifikasi pola-pola yang mempengaruhi arus kas, seperti bulan-bulan dengan pendapatan rendah atau pengeluaran besar, dan menyusun rencana untuk menghadapi tantangan tersebut.
Cashflow forecasting ini membantu bisnis untuk lebih bijaksana dalam membuat keputusan keuangan, seperti kapan harus menunda pengeluaran atau kapan waktu terbaik untuk menambah investasi.
Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki arus kas adalah dengan membuat proses pembayaran bagi pelanggan menjadi lebih sederhana dan efisien. Semakin mudah pelanggan melakukan pembayaran, semakin cepat bisnis dapat menerima dana tagihannya.
Untuk mempermudah pembayaran, bisnis dapat menerapkan beberapa strategi seperti menerima berbagai metode pembayaran, termasuk kartu kredit, transfer bank, dan platform pembayaran digital.
Dengan menawarkan lebih banyak opsi pembayaran, pelanggan akan lebih mudah melakukan transaksi sesuai dengan preferensinya.
Selain itu, bisnis juga bisa mempertimbangkan untuk mengotomatiskan proses pembayaran melalui penggunaan software manajemen pengeluaran, seperti Kyrim.
Banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengendalikan pengeluaran, terutama ketika berurusan dengan berbagai biaya operasional harian, seperti pembayaran vendor, pembelian inventaris, hingga pengeluaran karyawan.
Tanpa sistem yang terstruktur dan efisien, pengeluaran yang tidak terkontrol dapat berdampak negatif pada arus kas dan kelangsungan operasional bisnis.
Inilah alasan mengapa Kyrim, software spend management yang inovatif, hadir sebagai solusi tepat untuk membantu perusahaan dalam mengelola pengeluaran secara lebih efektif.
Kyrim dirancang untuk memberikan visibilitas penuh terhadap seluruh pengeluaran bisnis, memungkinkan pengusaha mengambil keputusan keuangan yang lebih baik, cepat, dan tepat.
Cobalah demo gratisnya sekarang! Setelah mencoba demo, kamu akan mendapatkan gambaran penuh bagaimana platform ini dapat membantu mengelola dan memperbaiki arus kas, serta meningkatkan efisiensi operasional bisnismu.
Sahid Sudirman Center Level 23 Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat DKI Jakarta