Kyrim - Financial Planning & Analysis (FP&A): Peran, Proses, Perbandingan, dan Laporan Keuangan untuk Pengambilan Keputusan

Financial Planning & Analysis (FP&A): Peran, Proses, Perbandingan, dan Laporan Keuangan yang Dibutuhkan

Dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan perlu memiliki perencanaan dan analisis keuangan yang terstruktur agar dapat mengambil keputusan berdasarkan data. Tugas ini menjadi tanggung jawab Financial Planning & Analysis (FP&A), yang berperan dalam menyusun rencana keuangan, menganalisis kinerja bisnis, serta memberikan insight berbasis data kepada manajemen.

FP&A tidak hanya berfokus pada pencatatan keuangan, tetapi juga berperan dalam membuat proyeksi masa depan berdasarkan tren historis, kondisi pasar, dan skenario bisnis yang mungkin terjadi. Melalui peran ini, perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan profitabilitas.

Apa Itu FP&A?

Financial Planning and Analysis (FP&A) adalah proses perencanaan, peramalan, penyusunan anggaran, serta analisis data keuangan yang bertujuan untuk membantu perusahaan mengambil keputusan strategis berdasarkan wawasan keuangan yang akurat. 

Melalui FP&A, perusahaan dapat memahami kondisi keuangannya secara lebih mendalam Selain menyusun perencanaan keuangan, FP&A membantu perusahaan dalam mengelola risiko dan menemukan peluang bisnis. 

Dengan menganalisis berbagai skenario keuangan, termasuk dampak perubahan ekonomi atau kebijakan, FP&A membantu perusahaan mengantisipasi risiko finansial yang dapat mempengaruhi stabilitas operasional. 

FP&A juga memastikan alokasi sumber daya berjalan secara efektif dengan mengelola arus kas dan anggaran, sehingga perusahaan dapat menghindari pemborosan serta mengoptimalkan investasi pada area yang memberikan hasil terbaik. 

Melalui analisis data yang komprehensif, FP&A turut berperan dalam menemukan peluang pertumbuhan, baik melalui ekspansi bisnis, diversifikasi produk, maupun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Fungsi Utama FP&A

Secara umum, fungsi utama FP&A terbagi menjadi tiga bagian utama:

1. Penyusunan Anggaran dan Peramalan

Dalam penyusunan anggaran, tim FP&A bertanggung jawab untuk merancang alokasi dana yang mencakup berbagai aspek operasional dan strategis perusahaan. 

Selain penyusunan anggaran, FP&A juga melakukan peramalan keuangan secara berkala dengan mempertimbangkan data historis, tren pasar, serta faktor eksternal seperti kondisi ekonomi. 

Kedua proses ini memungkinkan perusahaan untuk dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan perubahan dalam bisnis dan menyesuaikan strategi keuangan secara lebih baik.

2. Pemodelan Keuangan

Pemodelan keuangan adalah teknik yang digunakan oleh tim FP&A untuk membuat simulasi kinerja keuangan bisnis dalam berbagai skenario. Model ini menggabungkan berbagai variabel seperti pendapatan, biaya operasional, pertumbuhan pasar, serta faktor ekonomi lainnya.

3. Pemantauan Kinerja

Fungsi FP&A berikutnya adalah melakukan pemantauan kinerja keuangan secara berkelanjutan. FP&A tidak hanya membuat anggaran dan peramalan, tetapi juga memastikan perusahaan tetap berada di jalur yang tepat dalam mencapai targetnya.

Manfaat FP&A bagi Profesional Keuangan dan Bisnis

Berikut beberapa manfaat utama FP&A bagi profesional keuangan dan bisnis:

1. Meningkatkan Kualitas Analisis Keuangan dan Perencanaan Strategis

FP&A membantu perusahaan menyusun anggaran yang lebih akurat, memprediksi kinerja keuangan, dan menyediakan analisis berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan.

Dengan laporan keuangan yang terstruktur dan model prediktif, manajemen dapat membuat strategi yang lebih terukur dan sesuai dengan kondisi bisnis.

2. Membantu Perusahaan dalam Mengevaluasi Peluang Pertumbuhan dan Efisiensi Operasional

Melalui analisis pasar dan data keuangan, FP&A membantu perusahaan menemukan peluang ekspansi dan meningkatkan efisiensi operasional. 

Dengan memahami tren industri dan pola keuangan, perusahaan dapat mengantisipasi perubahan pasar lebih cepat dari pesaing. 

FP&A juga berperan dalam mengidentifikasi pemborosan biaya serta merekomendasikan strategi pengurangan pengeluaran tanpa mengorbankan produktivitas, sehingga sumber daya dialokasikan secara lebih optimal.

3. Memberikan Wawasan Berbasis Data kepada Manajemen

FP&A menyajikan laporan keuangan yang tidak hanya berisi angka, tetapi juga analisis yang mudah dipahami oleh eksekutif. 

Dengan wawasan berbasis data, manajemen dapat mengevaluasi performa bisnis secara lebih terukur. Data tersebut membantu manajemen dalam menilai apakah strategi yang diterapkan sudah memberikan hasil sesuai target atau perlu disesuaikan.

Proses FP&A Secara Keseluruhan

FP&A terdiri dari beberapa tahapan utama yang harus dilakukan secara sistematis agar memberikan hasil yang akurat dan bermanfaat bagi perusahaan.

1. Pengumpulan dan Persiapan Data

Langkah pertama dalam FP&A adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data keuangan yang akan dianalisis. Data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber, seperti laporan keuangan, transaksi bisnis, data operasional, serta tren pasar dan industri. 

Informasi ini harus relevan dan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan. Setelah data terkumpul, tahap berikutnya adalah memverifikasinya agar akurat, konsisten, dan siap digunakan. 

Kesalahan dalam data dapat berujung pada keputusan bisnis yang kurang tepat, sehingga validasi menjadi langkah penting dalam proses ini.

Dalam mengelola data keuangan dengan lebih efisien, banyak perusahaan menggunakan teknologi, seperti software FP&A atau alat Business Intelligence (BI), untuk mengotomatiskan pengolahan informasi.

2. Analisis Data dan Pemodelan Keuangan

Setelah data dikumpulkan dan disiapkan, tahap berikutnya adalah melakukan analisis keuangan dan pemodelan untuk memahami tren serta meramalkan kinerja bisnis ke depan. 

Salah satu metode utama yang digunakan dalam tahap ini adalah analisis tren dan perbandingan, di mana data historis dibandingkan dengan performa saat ini untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan serta perubahan dalam keuangan perusahaan. Dengan analisis ini, perusahaan dapat memahami bagaimana faktor eksternal maupun internal memengaruhi kinerja mereka.

Pemodelan keuangan juga menjadi bagian penting dalam proses FP&A. Berbagai teknik, seperti analisis skenario, digunakan untuk memproyeksikan berbagai kemungkinan hasil berdasarkan asumsi bisnis yang berbeda. 

Proses ini membantu tim FP&A dalam menyusun strategi keuangan dan juga memberikan insight tentang potensi risiko serta peluang yang dapat dimanfaatkan. 

3. Penyusunan Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya

Setelah hasil analisis didapatkan, tahap berikutnya dalam FP&A adalah menyusun anggaran dan mengalokasikan sumber daya dengan efisien. 

Anggaran ini mencakup perencanaan pengeluaran operasional, investasi, serta proyeksi pendapatan berdasarkan hasil analisis sebelumnya. 

Proses penyusunan anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan perusahaan digunakan dengan optimal dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Dalam tahap ini, FP&A berperan penting dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan menyesuaikan alokasi anggaran berdasarkan prioritas bisnis. 

Dengan cara ini, perusahaan dapat memastikan dana dialokasikan ke area yang memiliki potensi keuntungan maksimal. Selain itu, FP&A juga harus memastikan anggaran tetap fleksibel terhadap perubahan kondisi bisnis atau ekonomi.

Jika terjadi tren perubahan, seperti fluktuasi pasar atau krisis ekonomi, anggaran dapat diperbarui berdasarkan data terbaru agar perusahaan tetap adaptif. Melalui proses ini, tim FP&A dapat menyusun anggaran yang realistis dan memastikan strategi pengalokasian sumber daya berjalan optimal.

4. Pemantauan Kinerja dan Evaluasi

FP&A tidak hanya berfokus pada perencanaan, tetapi juga memastikan eksekusi anggaran berjalan sesuai rencana. Untuk mencapainya, tim FP&A membandingkan hasil aktual dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Proses ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi apakah strategi keuangan yang diterapkan telah berjalan sesuai harapan atau terdapat penyimpangan yang perlu diperbaiki.

Jika terdapat perbedaan antara target dan realisasi, tim FP&A akan melakukan variance analysis untuk menemukan penyebab utama dari ketidaksesuaian tersebut. Analisis ini membantu perusahaan dalam menentukan langkah korektif yang perlu diambil agar tetap berada di jalur yang benar. 

Selain itu, laporan kinerja keuangan yang dihasilkan secara berkala juga memberikan panduan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan berkelanjutan. 

Dengan pemantauan dan evaluasi yang tepat ini, perusahaan dapat tetap agile serta mampu menyesuaikan strategi bisnisnya dengan kondisi pasar yang dinamis.

Struktur dan Peran dalam Tim FP&A

Struktur tim FP&A umumnya terdiri dari beberapa level yang masing-masing memiliki tanggung jawab spesifik.Berikut adalah struktur umum dalam tim FP&A beserta peran utama setiap posisinya:

1. Analis FP&A

Analis FP&A adalah posisi entry-level dalam tim FP&A, yang bertugas melakukan pengolahan data dan menghasilkan laporan keuangan untuk membantu proses pengambilan keputusan.

Analis FP&A bertanggung jawab dalam menghimpun serta menganalisis data historis guna menyusun proyeksi keuangan yang akurat. 

Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk menyusun anggaran dan forecasting, yang menjadi panduan bagi perusahaan dalam mengelola sumber daya keuangan secara efektif.

2. Analis Senior FP&A

Analis Senior FP&A memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan analis junior. 

Selain melakukan analisis keuangan, posisi ini juga bertanggung jawab dalam menyusun model keuangan yang lebih kompleks guna memahami tren bisnis dan memberikan rekomendasi bagi manajemen. 

Analis Senior juga melakukan analisis skenario untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan risiko dan peluang yang dapat berdampak pada kinerja perusahaan. 

Dengan wawasan yang lebih mendalam, mereka membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih terukur dan berbasis data.

3. Manajer FP&A

Manajer FP&A bertanggung jawab atas koordinasi seluruh tim FP&A serta memastikan bahwa hasil analisis digunakan secara efektif untuk mendukung tujuan bisnis. 

Manajer memiliki peran utama dalam mengelola dan membimbing tim analis. Selain itu, manajer FP&A juga terlibat secara langsung dalam proses perencanaan anggaran dan strategi keuangan jangka panjang untuk memastikan keakuratan laporan keuangan.

4. Direktur/Vice President FP&A

Direktur atau Vice President (VP) FP&A berada di tingkat eksekutif dan memiliki peran strategis dalam menentukan arah keuangan perusahaan. 

Posisi ini bertanggung jawab dalam merancang serta mengawasi keseluruhan strategi FP&A dan melapor langsung kepada Chief Financial Officer (CFO)

Selain memberikan rekomendasi strategis terkait kinerja keuangan, Direktur atau VP FP&A juga berkolaborasi dengan berbagai departemen untuk memastikan bahwa strategi bisnis didukung oleh perencanaan keuangan yang kuat. 

Mereka juga mengawasi implementasi kebijakan keuangan dan pengelolaan risiko di tingkat perusahaan agar bisnis tetap berjalan secara berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan pasar.

Perbandingan FP&A dengan Peran Keuangan Lainnya

Dalam dunia keuangan perusahaan, FP&A bukan satu-satunya fungsi penting. Ada beberapa peran keuangan lain yang juga berkontribusi terhadap stabilitas dan pertumbuhan perusahaan, seperti akuntansi, financial controller, dan treasury

Meskipun saling berkaitan, masing-masing peran memiliki fokus dan tanggung jawab yang berbeda. Berikut adalah perbandingan antara FP&A dengan peran keuangan lainnya:

1. FP&A vs. Akuntansi

FP&A dan Akuntansi memiliki perbedaan utama dalam fokus kerja dan pendekatan terhadap data keuangan. 

FP&A berperan dalam perencanaan keuangan dan analisis strategis yang bertujuan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Tim FP&A melakukan analisis keuangan untuk mendukung penyusunan anggaran, forecasting, dan strategi bisnis jangka panjang. 

Sementara itu, akuntansi lebih berorientasi pada pencatatan transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Fungsi akuntansi juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi pajak dan pelaporan keuangan. 

Jika FP&A lebih fokus pada perencanaan masa depan, maka akuntansi lebih banyak bekerja dengan data historis untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat.

2. FP&A vs. Financial Controller

FP&A dan Financial Controller memiliki perbedaan dalam cakupan tanggung jawabnya. 

FP&A bertugas menganalisis data keuangan untuk mendukung strategi bisnis dan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berbasis data. Peran ini juga mencakup pengembangan model keuangan serta evaluasi kinerja bisnis. 

Di sisi lain, tugas utama Financial Controller adalah mengawasi proses akuntansi, memastikan tidak ada kesalahan atau penyimpangan dalam pelaporan keuangan. Selain itu, Financial Controller bertanggung jawab dalam audit dan pengendalian internal perusahaan. 

Jika FP&A berperan sebagai perencana dan analis strategis, maka Financial Controller lebih berorientasi pada pengelolaan keuangan yang akurat dan sesuai regulasi.

3. FP&A vs. Treasury

FP&A dan Treasury memiliki perbedaan dalam aspek manajemen keuangan yang dikelola. FP&A berperan dalam penyusunan anggaran serta strategi bisnis jangka panjang, dengan fokus pada analisis tren keuangan dan proyeksi arus kas di masa depan. Selain itu, FP&A membantu perusahaan dalam optimalisasi pengeluaran serta investasi agar keuangan tetap efisien. 

Treasury, di sisi lain, bertanggung jawab atas manajemen kas dan likuiditas perusahaan, memastikan ketersediaan dana untuk operasional bisnis, serta mengelola arus kas harian. 

Treasury juga menangani pengelolaan utang, investasi, dan hubungan dengan lembaga keuangan, sehingga lebih berorientasi pada operasional keuangan dibandingkan dengan analisis strategis yang dilakukan oleh FP&A.

Untuk lebih mudahnya, berikut tabel perbedaan FP&A yang memiliki fokus yang berbeda dibandingkan dengan akuntansi, financial controller, dan treasury.

Aspek

FP&A

Akuntansi

Financial Controller

Treasury

Fokus

Perencanaan dan analisis keuangan

Pencatatan transaksi keuangan

Kepatuhan dan pelaporan

Manajemen kas dan likuiditas

Orientasi

Masa depan (strategis)

Masa lalu (historis)

Kepatuhan dan pengawasan

Pengelolaan dana dan investasi

Tanggung Jawab Utama

Analisis data, forecasting, penyusunan anggaran

Laporan keuangan, kepatuhan pajak

Kontrol keuangan internal dan audit

Pengelolaan arus kas dan hubungan dengan bank

Tujuan

Mendukung keputusan bisnis

Menyediakan laporan keuangan yang akurat

Memastikan kepatuhan keuangan

Memastikan likuiditas perusahaan

Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat mengoptimalkan peran masing-masing fungsi keuangan agar bekerja secara sinergis dalam mencapai tujuan bisnisnya.

Laporan Keuangan yang Dibutuhkan dalam Menyusun FP&A

Berikut ini adalah laporan keuangan utama yang digunakan tim FP&A dalam mendukung pekerjaannya:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan Laba Rugi (Income Statement) digunakan dalam FP&A untuk mengidentifikasi tren profitabilitas perusahaan, menganalisis margin keuntungan, dan mengevaluasi efisiensi operasional. 

Laporan ini menjadi dasar dalam memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan biaya di masa depan. 

Dengan memahami laporan laba rugi, FP&A dapat menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Baca juga: Strategi Manajemen Laba Rugi yang Tepat

2. Neraca (Balance Sheet)

Neraca (Balance Sheet) digunakan untuk melihat likuiditas perusahaan dan memastikan bahwa aset mencukupi untuk membayar kewajiban. 

Laporan ini membantu dalam menilai tingkat leverage serta struktur modal perusahaan guna menjaga keseimbangan antara utang dan ekuitas. 

Selain itu, neraca digunakan sebagai dasar dalam analisis investasi dan perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan memahami laporan ini, tim FP&A dapat mengalokasikan sumber daya lebih efektif dan mengelola risiko keuangan dengan lebih baik.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) digunakan untuk memastikan perusahaan memiliki kas yang cukup untuk kebutuhan operasional dan ekspansi. 

Laporan ini membantu FP&A dalam mengelola likuiditas, menyusun strategi investasi, dan merencanakan arus kas jangka panjang guna menghindari risiko kesulitan keuangan. 

Selain itu, laporan ini memberikan wawasan tentang sumber dan penggunaan kas dalam aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Informasi ini membantu perusahaan mengevaluasi bagaimana arus kas dikelola

Dengan begitu, FP&A dapat menilai efektivitas strategi keuangan yang diterapkan.

Tingkatkan Kinerja FP&A dengan Kyrim

Tim FP&A hanya dapat bekerja seefektif data yang mereka miliki. Jika data keuangan tidak terkini, tidak akurat, atau tersebar di berbagai platform, proses analisis dan perencanaan menjadi lebih sulit.

Di sinilah Kyrim dapat membantu. Dengan solusi manajemen pengeluaran, Kyrim memberikan akses real-time ke setiap transaksi bisnis, memastikan data keuangan selalu akurat dan terbarui. 

Selain itu, fitur pelacakan Kyrim membantu tim FP&A mengelola anggaran dengan lebih efisien, mengidentifikasi tren pengeluaran, serta meningkatkan visibilitas keuangan perusahaan tanpa proses manual yang memakan waktu.

Sahid Sudirman Center Level 23
Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat
DKI Jakarta

Lisensi

Sertifikasi

Terdaftar di

Asosiasi

PT Kiriman Dana Pandai 2024. All rights reserved