Kyrim - Kenali Bedanya KYC Dan KYB untuk Menghindari Penipuan Bisnis

Kenali Bedanya KYC Dan KYB untuk Menghindari Penipuan Bisnis

Maraknya kasus penipuan dalam dunia digital menjadi ancaman bagi perusahaan. Berdasarkan laporan PwC Global Economic Crime and Fraud Survey 2024, hampir 50% perusahaan melaporkan telah menjadi korban setidaknya satu insiden penipuan dalam dua tahun terakhir, dengan total kerugian mencapai $40 miliar. 

Sementara itu, denda akibat pelanggaran regulasi Anti Money Laundering (AML) pada paruh pertama tahun 2024 saja telah melebihi $263 juta. 

Data ini menunjukkan bahwa dampak penipuan dan ketidakpatuhan terhadap regulasi keuangan sangatlah merugikan perusahaan secara finansial.

Untuk melindungi bisnis dari ancaman ini, perusahaan perlu melakukan tindakan pencegahan. Dua strategi utama yang paling efektif adalah Know Your Customer (KYC) dan Know Your Business (KYB).

Kedua metode ini berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memastikan bahwa individu atau entitas yang terlibat dalam hubungan bisnis adalah pihak yang sah dan tidak terlibat dalam aktivitas ilegal.

Perbedaan KYC dan KYB


Know Your Customer (KYC) dan Know Your Business (KYB) adalah dua kerangka kerja yang dirancang untuk memverifikasi pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan atau hubungan bisnis. Meskipun memiliki tujuan serupa, KYC dan KYB memiliki fokus, penerapan, dan pendekatan yang berbeda.

Apa Itu KYC?

KYC, atau Know Your Customer, adalah proses yang dirancang untuk memverifikasi identitas individu.

Fokus utama KYC adalah memastikan bahwa pelanggan adalah entitas yang sah dan tidak terlibat dalam aktivitas ilegal seperti pencucian uang atau pendanaan terorisme (terrorist financing).

KYC sering kali diterapkan dalam konteks business-to-consumer (B2C), terutama oleh institusi keuangan seperti bank, perusahaan fintech, atau layanan investasi. Sebagai contoh penerapan KYC adalah saat nasabah membuka rekening bank atau akun fintech, registrasi untuk layanan investasi atau pinjaman online, dan transaksi besar yang memerlukan konfirmasi identitas nasabah.

Apa Itu KYB?

KYB, atau Know Your Business, adalah proses verifikasi yang berfokus pada entitas bisnis. KYB dirancang untuk memastikan bahwa mitra bisnis adalah entitas yang sah dan memiliki struktur kepemilikan perusahaan yang jelas dan transparan. 

Sebagai contohnya penerapan KYB adalah verifikasi vendor dan/atau penilaian kelayakan perusahaan untuk menjalin kerja sama.

Baca juga: Apa itu Vendor Onboarding? Berikut Prosesnya

Berikut adalah tabel perbedaan utama antara KYC dan KYB:

Aspek

KYC

KYB

Fokus

Pelanggan individu (B2C)

Entitas bisnis (B2B)

Tujuan Utama

Memastikan identitas individu sah

Memastikan legalitas dan struktur kepemilikan perusahaan

Data yang Diverifikasi

Informasi pribadi (PII) seperti nama, identitas, dan alamat

Data bisnis seperti dokumen legal, Ultimate Beneficial Owner (UBO), dan laporan keuangan

Kompleksitas Proses

Relatif sederhana karena berfokus pada individu

Lebih kompleks karena melibatkan dokumen legal dan multi-entitas

Dalam lingkungan bisnis yang semakin terintegrasi secara global, perusahaan tidak hanya perlu memahami pelanggannya, tetapi juga harus memastikan mitra bisnisnya adalah entitas bisnis yang sah dan dapat dipercaya. 

Dengan mengintegrasikan kedua proses ini, perusahaan dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih aman dan berkelanjutan.

Jenis Fraud yang Dapat Dicegah dengan KYC dan KYB

Fraud dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik yang melibatkan individu (KYC) maupun entitas bisnis (KYB). 

Berikut adalah beberapa jenis fraud yang dapat dicegah dengan KYC dan KYB”

1. Pencurian Identitas (Identity Theft)

Modus yang digunakan adalah individu menggunakan dokumen palsu atau curian untuk membuka akun atau melakukan transaksi. Hal ini sering terjadi dalam pembukaan rekening bank atau platform fintech.

Dengan KYC, identitas pelanggan seperti paspor, KTP, atau SIM akan diverisikasi menggunakan teknologi OCR untuk memastikan keasliannya.

2. Penipuan Vendor (Vendor Fraud)

Penipuan vendor terjadi ketika entitas bisnis palsu menyamar sebagai pemasok untuk menipu sebuah perusahaan, sering kali dengan memanfaatkan dokumen legal yang telah dipalsukan. 

Dalam skenario ini, perusahaan dapat menjadi korban kehilangan dana atau barang yang seharusnya digunakan untuk operasional. 

Dengan menerapkan KYB, perusahaan dapat memverifikasi dokumen-dokumen penting seperti dokumen pendirian perusahaan, izin usaha, serta melakukan identifikasi struktur kepemilikan melalui pemeriksaan UBO (Ultimate Beneficial Owner). 

Langkah ini memastikan hubungan bisnis hanya dijalin dengan entitas yang legal dan terpercaya.

3. Penipuan Invoice (Invoice Fraud)

Invoice fraud adalah modus penipuan yang memanfaatkan faktur palsu untuk mengalihkan pembayaran ke rekening yang tidak sah. 

Praktik ini sering menjadi tantangan dalam manajemen rantai pasokan (supply chain management), terutama pada perusahaan yang memiliki volume transaksi tinggi. 

Untuk mencegah jenis fraud ini, KYB membantu dengan memastikan keabsahan vendor melalui pemeriksaan data dan dokumen legal mereka sebelum menjalin hubungan bisnis. 

Dengan demikian, perusahaan dapat terhindar dari kerugian finansial akibat pembayaran yang salah sasaran.

.

4. Money Mule Operations

Money mule operations melibatkan individu atau perusahaan yang dimanfaatkan untuk mencuci uang hasil kejahatan melalui transaksi legal yang terlihat sah.

Modus ini sering kali sulit dideteksi karena menyerupai aktivitas bisnis biasa. Dengan penerapan KYC dan KYB, perusahaan dapat melakukan pemeriksaan mendalam terhadap data transaksi dan pola aktivitas mencurigakan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya aktivitas pencucian uang. 

Pendekatan ini membantu mencegah bisnis terlibat dalam aktivitas ilegal yang dapat merusak reputasi dan melibatkan risiko hukum.

Bagaimana Kyrim Menerapkan KYC dan KYB Pada Penggunanya?


PT Kiriman Dana Pandai selaku Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) telah mematuhi regulasi pemerintah, termasuk Peraturan OJK Nomor 8 Tahun 2023 di Indonesia, yang mengatur tentang pencegahan pendanaan terorisme dan pencucian uang. 

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Kyrim mengintegrasikan prosedur KYC/KYB yang lebih ketat di sektor keuangan, menawarkan solusi inovatif untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi proses verifikasi pengguna.

Berikut adalah bagaimana cara Kyrim menerapkan proses KYC dan KYB kepada penggunanya:


1. Pengumpulan Dan Verifikasi Informasi Dasar

Langkah pertama dalam proses KYC/KYB adalah mengumpulkan informasi dasar dari pelanggan atau entitas bisnis. Data yang dikumpulkan mencakup:

  • Nama resmi perusahaan.
  • Nomor registrasi bisnis.
  • Alamat kantor terdaftar.
  • Dokumen pendirian seperti akta pendirian perusahaan.

Informasi ini biasanya diperoleh melalui formulir onboarding untuk vendor atau mitra bisnis, memastikan identitas dasar terverifikasi dengan baik.

2. Identifikasi dan Verifikasi Pemilik Manfaat Utama (UBO)

Setelah informasi dasar terkumpul, Kyrim memastikan transparansi struktur kepemilikan melalui identifikasi Ultimate Beneficial Owners (UBO). Informasi yang dikumpulkan meliputi:

  • Nama dan identitas direktur atau pemegang saham.
  • Persentase kepemilikan saham.
  • Dokumen pendukung seperti KTP atau perjanjian kepemilikan.

Langkah yang dilakukan Kyrim ini dilakukanuntuk mencegah penyalahgunaan entitas bisnis oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Verifikasi Dokumen secara Otomatis

Untuk mempercepat proses dan memastikan keakuratan, Kyrim menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR) dan kecerdasan buatan (AI). 

Teknologi ini memverifikasi dokumen identitas pelanggan dan dokumen legal entitas bisnis secara otomatis, memastikan bahwa dokumen tersebut asli dan sesuai dengan data yang diberikan.

4. Pemantauan Risiko Real-Time

Kyrim menyediakan sistem pemantauan real-time untuk mendeteksi potensi risiko. Sistem ini memindai berbagai daftar pantauan global, seperti:

  • Sanction lists (daftar sanksi internasional).
  • Daftar Politically Exposed Persons (PEP).
  • Pola transaksi yang mencurigakan.

Pemantauan ini membantu mendeteksi aktivitas ilegal atau perubahan yang terjadi pada data pelanggan dan mitra bisnis secara cepat.

5. Pemantauan dan Pembaruan Berkelanjutan

Proses KYC dan KYB tidak berhenti setelah verifikasi awal selesai. Kyrim melakukan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan data tetap relevan dan akurat. Misalnya:

  • Melacak perubahan struktur kepemilikan.
  • Memverifikasi ulang data saat ada pembaruan rekening bank atau pergantian direktur.

Langkah ini memastikan bahwa pelanggan dan mitra tetap memenuhi persyaratan regulasi sepanjang waktu.

6. Keamanan Data yang Tinggi

Sebagai bagian dari komitmen terhadap privasi dan perlindungan data, Kyrim menggunakan teknologi enkripsi canggih untuk melindungi informasi sensitif pelanggan dan mitra bisnis. Dengan ini, Kyrim menjamin bahwa data yang dikumpulkan aman dari risiko akses tidak sah.

Kelola Pengeluaran Bisnis dengan Aman Bersama Kyrim

Kyrim hadir sebagai solusi spend management platform yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola pengeluaran dengan lebih efisien dan aman. Untuk menjamin keamanan ini, Kyrim menerapkan metode KYC dan KYB yang inovatif, memastikan setiap penggunanya telah diverifikasi secara menyeluruh sesuai regulasi.

Yuk, kelola pengeluaran bisnis dengan cara yang cerdas dan aman! Dengan Kyrim, kamu bisa menjalankan bisnis tanpa rasa khawatir. Saatnya fokus pada pertumbuhan bisnis kamu— Kyrim yang menjaga keamanannya. Daftar sekarang dan rasakan manfaatnya!

Sahid Sudirman Center Level 23
Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat
DKI Jakarta

Lisensi

Sertifikasi

Terdaftar di

Asosiasi

PT Kiriman Dana Pandai 2024. All rights reserved