Kyrim - Jenis Pengeluaran Bisnis yang Penting untuk Dikelola dengan Efektif

Jenis Pengeluaran Bisnis yang Penting untuk Dikelola dengan Efektif

Setiap kamu menjalankan bisnis, baik yang kecil maupun besar, harus memahami bagaimana uang di perusahaan digunakan untuk keberlanjutan operasional dan pertumbuhan jangka panjang.

Pengeluaran bisnis mencakup berbagai aspek, mulai dari biaya tetap seperti sewa tempat dan gaji karyawan, hingga pengeluaran variabel seperti utilitas, bahan baku, serta pengeluaran untuk pemasaran.

Sayangnya, seringkali pengeluaran bisnis ini tidak diatur dengan baik, sehingga perusahaan berisiko mengalami pemborosan, kesulitan arus kas, hingga kegagalan mencapai target keuangan.

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang berbagai jenis pengeluaran sangat diperlukan untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang sehat dan efisien.

Dengan mengetahui jenis-jenis pengeluaran ini, kamu dapat mengidentifikasi area yang dapat dihemat, dan sekaligus dapat merencanakan anggaran yang lebih tepat.

Artikel ini akan membahas berbagai kategori pengeluaran bisnis yang umum serta memberikan tips praktis untuk mengelola pengeluaran secara efektif.

Manfaat Mengetahui Jenis-Jenis Pengeluaran Bisnis

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengetahui jenis-jenis pengeluaran bisnis:

1. Mengidentifikasi Area Penghematan

Dengan mengetahui berbagai jenis pengeluaran, kamu dapat lebih mudah memetakan mana yang tidak efisien atau berpotensi untuk dioptimalkan.

Misalnya, pengeluaran operasional yang terlalu besar dapat diidentifikasi dan dikurangi dengan memperbaiki proses bisnis atau menggunakan teknologi yang lebih efisien.

2. Membantu Pengelolaan Pajak

Banyak pengeluaran bisnis yang dapat diklaim sebagai deductible expenses, yang artinya pengeluaran tersebut dapat mengurangi beban pajak perusahaan.

Dengan mengkategorikan pengeluaran dengan benar, kamu dapat memanfaatkan semua potensi penghematan pajak yang tersedia.

Misalnya, biaya operasional seperti gaji, tunjangan karyawan, dan biaya pemasaran sering kali dapat dikurangi dari pendapatan kena pajak.

3. Perencanaan Anggaran yang Lebih Tepat

Manfaat berikutnya dari mengetahui jenis-jenis pengeluaran bisnis adalah kemampuan untuk merencanakan anggaran dengan lebih tepat.

Dengan memahami pengeluaran tetap dan variabel, kamu dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien dan mengantisipasi fluktuasi biaya operasional.

Kamu juga dapat membuat proyeksi keuangan dan forecasting bisnis yang realistis. Hal ini dapat membantu kamu menghindari masalah arus kas yang sering kali menjadi penyebab utama kegagalan bisnis. 

Baca juga: Cara Menghitung Arus Kas Perusahaan dan Contohnya

4. Membuat Keputusan Strategis

Informasi yang akurat tentang adanya jenis-jenis pengeluaran bisnis memungkinkan kamu untuk membuat keputusan bisnis yang lebih strategis.

Misalnya, ketika kamu mengetahui dengan pasti berapa besar pengeluaran operasional yang diperlukan, kamu dapat memutuskan apakah akan melakukan ekspansi, mengurangi biaya, atau berinvestasi dalam teknologi baru.

Dengan data pengeluaran yang terstruktur, kamu dapat merumuskan strategi yang mendukung pertumbuhan jangka panjang sekaligus menjaga stabilitas keuangan.

5. Meminimalkan Risiko Finansial

Dengan memahami jenis-jenis pengeluaran, kamu dapat mengidentifikasi potensi risiko keuangan lebih awal dan mengambil langkah-langkah untuk memitigasi dampak negatif yang mungkin timbul.

Apa Saja Jenis-Jenis Pengeluaran Bisnis? Ini 4 Kategorinya

Setiap bisnis memiliki berbagai jenis pengeluaran yang perlu dikelola secara cermat.

Pengeluaran ini mencakup segala hal mulai dari biaya sehari-hari untuk operasional, hingga investasi jangka panjang dalam infrastruktur atau teknologi.

Nah, berikut adalah empat kategori utama pengeluaran bisnis:

1. Pengeluaran Tetap (Fixed Expenses)

Pengeluaran tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan berubah. Biaya ini harus dibayarkan secara rutin, biasanya dalam jangka waktu yang tetap, seperti bulanan atau tahunan.

Jenis pengeluaran bisnis ini sering kali mencakup komitmen jangka panjang yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

Contoh Pengeluaran Tetap:

  • Biaya Sewa Tempat: Sewa ruang kantor, gudang, atau toko fisik, yang harus dibayar setiap bulan terlepas dari pendapatan yang dihasilkan.
  • Pembayaran Hipotek: Jika perusahaan memiliki properti, pembayaran bunga atas pinjaman properti menjadi pengeluaran tetap.
  • Langganan Perangkat Lunak: Biaya berlangganan untuk software manajemen, perangkat lunak akuntansi, atau alat produktivitas yang digunakan setiap hari dalam operasional bisnis.

2. Pengeluaran Tidak Tetap (Variable Expenses)

Pengeluaran tidak tetap adalah biaya yang berubah sesuai dengan aktivitas bisnis. Pengeluaran ini bergantung pada volume produksi atau penjualan.

Semakin tinggi aktivitas bisnis, semakin besar pula pengeluaran ini.

Contoh Pengeluaran Tidak Tetap:

  • Utilitas (Listrik, Air, Gas): Biaya utilitas meningkat seiring dengan penggunaan fasilitas yang lebih besar, terutama jika produksi meningkat.
  • Komisi Penjualan: Komisi yang dibayarkan kepada tenaga penjualan akan bertambah jika penjualan naik.
  • Bahan Baku dan Persediaan: Pengeluaran untuk membeli bahan baku, produk jadi, atau barang persediaan lainnya, yang akan meningkat ketika ada peningkatan dalam permintaan atau produksi.

3. Pengeluaran Operasional (Operating Expenses)

Pengeluaran operasional adalah biaya yang terkait langsung dengan menjalankan operasional bisnis sehari-hari.

Pengeluaran ini mencakup semua aktivitas rutin yang diperlukan untuk mendukung kelangsungan bisnis dan sering kali mencakup campuran dari pengeluaran tetap dan tidak tetap.

Contoh Pengeluaran Operasional:

  • Gaji dan Tunjangan Karyawan: Salah satu pengeluaran terbesar dalam bisnis, yang mencakup pembayaran gaji, tunjangan kesehatan, asuransi, dan bonus karyawan.
  • Peralatan dan Mesin: Pembelian atau penyewaan peralatan dan mesin yang dibutuhkan untuk produksi atau operasional sehari-hari.
  • Pemeliharaan dan Perbaikan: Biaya untuk perawatan rutin aset perusahaan, seperti peralatan produksi, kendaraan, atau fasilitas kantor, agar tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.

4. Pengeluaran Non-Operasional (Non-Operating Expenses)

Pengeluaran non-operasional adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan operasional harian, tetapi tetap mempengaruhi keuangan perusahaan. Pengeluaran ini sering kali bersifat finansial dan lebih banyak terkait dengan keputusan investasi atau kegiatan pendanaan perusahaan.

Contoh Pengeluaran Non-Operasional:

  • Biaya Bunga: Pembayaran bunga atas pinjaman yang diambil oleh perusahaan, baik untuk modal kerja, investasi, atau pembelian aset.
  • Pajak Penghasilan: Pengeluaran untuk membayar pajak atas keuntungan perusahaan kepada pemerintah.
  • CSR/Kontribusi Amal: Donasi atau kontribusi yang diberikan kepada lembaga amal atau kegiatan sosial yang bisa memberikan manfaat reputasi bagi perusahaan.

Tips Mengelola Pengeluaran Bisnis Secara Efektif

Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa diterapkan untuk mengelola pengeluaran bisnis dengan lebih baik:

1. Prioritaskan Pengeluaran Berdasarkan Pentingnya

Tidak semua pengeluaran memiliki dampak yang sama terhadap pertumbuhan bisnis.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan pengeluaran yang benar-benar mendukung pencapaian tujuan utama perusahaan.

Fokuskan anggaran pada pengeluaran yang berkontribusi langsung pada pertumbuhan, seperti pengeluaran untuk pemasaran, pengembangan produk, atau pelatihan karyawan.

2. Evaluasi Pengeluaran Secara Berkala

Melakukan evaluasi pengeluaran secara rutin adalah cara yang efektif untuk mengidentifikasi area yang bisa dioptimalkan.

Manajemen harus meninjau laporan pengeluaran bulanan atau triwulanan untuk menemukan pengeluaran yang tidak produktif atau tidak efisien, dan mencari cara untuk mengurangi biaya di area tersebut.

Evaluasi berkala juga membantu memastikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang sesuai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan.

Baca juga: Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 

3. Pertimbangkan Outsourcing atau Pengurangan Biaya

Jika ada bagian dari operasional yang dapat diserahkan kepada pihak ketiga dengan biaya yang lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas, outsourcing bisa menjadi strategi penghematan yang baik.

Selain itu, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya tetap yang bisa dipangkas, seperti mencari penyedia layanan yang lebih kompetitif untuk utilitas atau menyewa ruang kantor yang lebih kecil jika tidak diperlukan banyak ruang fisik.

4. Memanfaatkan Teknologi untuk Pengelolaan Pengeluaran

Di era digital saat ini, teknologi seperti sistem pembayaran digital memberikan banyak keuntungan dalam pengelolaan pengeluaran. Dengan sistem digital ini, pelacakan dan pencatatan pengeluaran menjadi lebih mudah dan akurat.

Perusahaan juga dapat mengotomatiskan banyak proses pengelolaan pengeluaran yang sebelumnya memakan waktu dan rawan kesalahan.

Selain itu, sistem ini memudahkan perusahaan dalam memonitor pengeluaran secara real-time, mengurangi risiko kehilangan tanda terima atau bukti pengeluaran, serta mempermudah proses audit internal.

Atur Pengeluaran Bisnis Kamu dengan Lebih Mudah – Kyrim Bisa Jadi Solusinya!

Dengan berbagai jenis pengeluaran yang harus dipantau — dari biaya operasional hingga pengeluaran non-operasional — perusahaan kamu mungkin sering menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa setiap pengeluaran dicatat dengan tepat dan digunakan secara efektif.

Menggunakan Kyrim dapat membantumu untuk mengelola seluruh kebutuhan finansial dalam satu platform yang mudah diakses dan digunakan.

Dengan teknologi berbasis cloud, kamu dapat melacak pengeluaran secara real-time, mengelompokkan pengeluaran otomatis, dan mendapatkan visibilitas penuh atas kondisi keuangan perusahaan kapan saja.

Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga memastikan bahwa setiap aspek keuangan perusahaan dikelola dengan baik, mulai dari pengeluaran kecil hingga pengeluaran besar yang berdampak langsung pada profitabilitas.

Dengan menggunakan Kyrim, kamu dapat memperoleh banyak manfaat, seperti:

1. Pelaporan Otomatis

Sistem dapat menghasilkan laporan keuangan otomatis membantu mempercepat proses pelaporan dan mengurangi fraud dan human error.

Kamu tidak perlu menunggu hingga akhir bulan untuk melihat kondisi keuangan bisnis, karena semua data tersedia secara real-time.

2. Kustomisasi Pengeluaran

Setiap bisnis memiliki kebutuhan pengeluaran yang berbeda-beda. Dengan sistem yang dapat dikustomisasi, kamu bisa dengan mudah mengelompokkan pengeluaran berdasarkan kategori spesifik yang relevan dengan bisnismu.

3. Kolaborasi Tim yang Mudah

Dengan platform keuangan berbasis cloud, kamu dapat mengakses dan memperbarui data pengeluaran secara real-time.

Kamu dapat bekerja fokus pada pertumbuhan dan inovasi, tanpa harus terbebani dengan masalah teknis dalam pengelolaan keuangan.

Platform ini membantu mempercepat proses pengambilan keputusan yang didukung oleh data, sehingga bisnis kamu dapat tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.

Solusi dari Kyrim dapat membantu perusahaan mengelola pengeluaran dengan lebih baik juga memfasilitasi manajemen dalam mengambil keputusan finansial perusahaan yang lebih tepat.

Sahid Sudirman Center Level 23
Jl. Jend. Sudirman Kav 86 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat
DKI Jakarta

Lisensi

Sertifikasi

Terdaftar di

Asosiasi

PT Kiriman Dana Pandai 2024. All rights reserved